Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011
Gambar
JAKARTA, KOMPAS.com  — Bank Indonesia (BI) memastikan uang kertas rupiah desain baru untuk tiga pecahan, yakni Rp 20.000 tahun emisi (TE) 2004, Rp 50.000 TE 2005, dan Rp 100.000 TE 2004, akan diedarkan ke seluruh Indonesia pada Senin, 31 Oktober 2011. "Besok sudah bisa diterima masyarakat lewat bank. Kami sudah drop ke bank-bank," kata juru bicara BI, Difi A Johansyah, Minggu (30/10/2011). Sebelumnya, BI memperkenalkan desain baru uang kertas ketiga pecahan di atas pada Jumat. Perubahan desain baru ketiga pecahan itu dalam rangka meningkatkan perlindungan dari upaya pemalsuan dan mengoptimalkan fungsi elemen desain agar lebih memudahkan masyarakat mengenali keaslian uang Rupiah. Dengan pengeluaran dan pengedaran ketiga uang kertas desain baru tersebut, diharapkan masyarakat akan dapat lebih cepat mengenali keaslian uang rupiah dengan adanya penambahan unsur pengaman yang dapat dikenali tanpa menggunakan alat bantu. Di samping itu, diharapkan pula dapat meningkatkan perl

BI Siap Bekerja Sama dengan Wamenkeu Baru

Gambar
  Bank Indonesia. (Foto: okezone.com) JAKARTA -  Sedikit demi sedikit, teka-teki  reshuffle  Kabinet Indonesia Bersatu jilid II mulai terungkap, di antaranya tiga wakil menteri bidang ekonomi.  Salah satunya adalah Mahendra Siregar, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Menteri Keuangan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan.  Mahendra diamanatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, salah satunya untuk mengamankan ekonomi Indonesia dari krisis ekonomi global yang dapat menggoncang perekonomian Indonesia.  Nantinya, Mahendra akan banyak bekerja sama dengan lembaga terkait, salah satunya Bank Indonesia (BI). Lalu, bagaimana tanggapan BI mengenai partner barunya? "BI senang saja. Apa pun yang terbaik diputuskan pemerintah," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah, kepada  okezone , di Jakarta, Sabtu (15/10/2011). Menurutnya, pemilihan Mahendra mendampingi Menteri Keuangan Agus Martowardojo merupakan keputusan terbaik. "Kita percaya itu k