Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Harga BBM Murah Untungkan Mafia Minyak

Gambar
Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Indonesia saat ini masih ditahan Rp 4.500 per liter meskipun harga minyak terus melonjak. Ini bakal menguntungkan mafia minyak. Kenapa? Almarhum Widjajono Partowidagdo dalam bukunya 'Migas dan Energi di Indonesia: Permasalahan dan Kebijakan' mengatakan, harga BBM subsidi yang rendah menyebabkan diversifikasi energi tak berjalan dan sebabnya, ketergantungan kepada impor minyak dan BBM makin besar. Akhirnya yang diuntungkan adalah mafia minyak. "Ini justru menguntungkan para pengimpor (saat ini sedang popular istilah mafia minyak)," jelas Widjajono dalam buku terbitan Development Studies Foundation yang dikutip detikFinance , Selasa (24/4/2012). Dia mengatakan, kenaikan harga BBM akan menyebabkan para pesaing pertamina seperti Shell, Petronas, Chevron, Medco, dan lain-lain akan lebih mudah masuk pasar Indonesia. Sehingga, ini akan memperbanyak jumlah SPBU serta pendirian kilang-kilang minyak baru dan m

Buka Rekening Tabungan di Bank 'Ribet', Ini Alasannya

Gambar
Jakarta  - Membuka rekening di bank tertentu kini tidak hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Adapun beberapa dokumen yang harus dilengkapi calon nasabah dan syarat-syarat yang memang bisa dibilang 'ribet'. Calon nasabah sebuah bank harus membuka rekening di dekat tempat domisili tinggal. Jika tidak, maka calon nasabah akan dimintakan keterangan tambahan seperti kartu identitas perusahaan.  Beberapa bank bahkan meminta data pendukung seperti Kartu Keluarga (KK), jika di KTP tidak ada nomor rumah dan nomor telepon. Kemudian Surat Keterangan Domisili minimal dari kelurahan/kecamatan jika alamat di KTP berbeda dengan alamat tinggal. Sampai Surat Pernyataan Kerja, jika membuka rekening atas permintaan perusahaan atau bekerja di perusahaan yang dekat dengan cabang yang bersangkutan. Mengapa bank seolah tidak percaya dengan calon nasabah yang justru ingin menempatkan dananya? Deputi Direktur Departemen Mediasi dan Investigasi Bank Indonesia (BI) Sondang

Ironis! Pemerintah Punya Gas ke PLN, Tapi Infrastruktur Tak Ada

Gambar
Jakarta  - Pemerintah menyatakan memiliki pasokan gas untuk PLN, namun belum mempunyai infrastruktur untuk mengalirkan gas tersebut ke pembangkit milik PLN. "Gasnya ada, tetapi yang jadi masalahnya di infrastruktur, yakni infrastruktur FRSU (terminal gas terapung) dan pipanya yang belum rampung," kata Dirjen Listrik Djarman ketika ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (18/4/2012). Djarman mencontohkan, pembangkit listrik PLN di Tanjung Priok dan Muara Karang masih terpaksa menggunakan BBM saat ini karena pasokan gas tersendat. Alhasil biaya produksi listrik belum bisa efisien alias boros.  Lantas, siapa yang harusnya yang bertanggung jawab terhadap tersendatnya pasokan gas ini?  "Bukan PLN, sudah ada penjanjiannya FSRU berasal dari pihak ketiga, anak perusahaan dari PT Pertamina dengan PGN yakni Nusantara Regas, sementara infrastruktur pipa jadi tanggung jawab PGN, nah yang ini yang tidak selesai sesuai target," ungkap Djarman. Padahal jika FSRU ini

Salip Perusahaan Negara Malaysia, Dahlan Minta BUMN Belajar ke China

Gambar
Jakarta  - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menanggapi usulan karyawan BUMN yang meminta Kementerian BUMN melakukan studi banding ke Temasek Singapura. Apa jawaban Dahlan? "Perbandingan BUMN, sebaiknya kita ke Tiongkok (China). Sebab BUMN di Tiongkok itu iklimnya menarik, tidak ada masalah ketika menghadapi perubahan," kata Dahlan dalam pidatonya di perayaan Ulang Tahun Kementrian BUMN ke-14 di kantornya, Senin (16/04/2012). "Kalau ke Temasek (Singapura) itu terlalu ketinggian dan itu sudah seperti negara. Nanti bisa berubah sistem kita," tambahnya. Dahlan juga tidak ingin belajar dari BUMN di Malaysia. Pasalnya, BUMN di Indonesia akan mengalahkan BUMN di Malaysia dalam beberapa tahun lagi. "Boleh ke Malaysia, tapi sebaiknya jangan ke Malaysia lah. Soalnya dalam 2 tahun lagi BUMN kita harus mengalahkan BUMN Malaysia," imbuhnya. Selain itu, Dahlan sempat menyindir DPR karena setiap Kementrian BUMN melakukan perbaikan dapat mengunda

DILEMA BBM : SIAPA UNTUNG, SIAPA RUGI??

Gambar
BBM naik sama dengan rakyat gak punya apa-apa. Diminta hidup sederhana, para pejabat foya-foya oya... aha... BBM naik sama dengan hidup penuh tanda tanya. Kelebihan dananya ke mana, tambah noda hitam Pertamina oya... aha… Petikan lagu Krisis BBM Slank itu mungkin mewakili apa yang dirasakan rakyat saat ini. Kabar harga BBM yang akan dinaikkan Rp1.500,- per April nanti sontak membuat banyak pihak keberatan. Bagaimana tidak, kenaikan harga BBM otomatis menjadi patokan kenaikan biaya operasional—seperti tol, listrik, air—yang berdampak pada meningkatnya harga di semua sektor, dari sandang, pangan, papan, hingga pariwisata. Harga obat generik pun ditetapkan naik 6 sampai 9 persen oleh Kemenkes. Tapi, benarkah masyarakat sepenuhnya mengalami kerugian? Kenaikan harga BBM, bagi para pekerja, biasanya diikuti dengan kenaikan  gaji  yang menyesuaikan dengan kebutuhan hidup, so sebenarnya setimpal kan, karena pengeluaran yang bertambah diimbangi dengan pendapa