Memprediksi Pemerintahan Jokowi
Kementrian Pendidikan BEM STIE Ekuitas
Janji adalah hutang yang harus dibayar. Begitulah kira-kira makna APBN 2015 yang diwariskan oleh pemerintahan SBY yang di complain oleh kubu Jokowi yang akan mendapat warisan. Apa pasal yang menyebabkan kubu Jokowi complain ?.
APBN adalah undang-undang dan harus
dilaksanakan dan programpun segera diimplementasikan denan anggaran yang
mercusuar, terbesar dalam sejarah APBN. Kubu Jokowipun berteriak, uangnya dari
mana ?. Politik kubu merah putih dengan tersenyum bersuara, carilah
sampailah keujung dunia !
Janji adalah hutang yang harus dibayar. Begitulah kira-kira makna APBN 2015 yang diwariskan oleh pemerintahan SBY yang di complain oleh kubu Jokowi yang akan mendapat warisan. Apa pasal yang menyebabkan kubu Jokowi complain ?.
Agar mudah dipahami, sederhananya seperti
ini. Jokowi menjanjikan kepada rakyat akan membawa rakyat menjadi rakyat yang
makmur dan didukung oleh berbagai media sehingga rakyat menjadi yakin akan
janji itu. Kalau ingin membawa rakyat sejahtera, carilah uang sampai
keujung dunia sebanyak-banyaknya untuk menutup defisit APBN 2015. Hilangkan
subsidy BBM dan naikkan TDL atau Jokowi harus cari uang lebih banyak
lagi. Itulah makna APBN 2015 yang dikreasi oleh pemerintahan SBY dan
didukung oleh koalisi merah putih.
Mulailah terjadi politik dagang sapi
dengan menarik-narik kubu merah putih melupakan janji pemilu koalisi ramping.
Tujuannya untuk apa ?. Mudah ditebak, minta revisi anggaran,paling tidak minta
ampun jangan keterlaluan disuruh mencari uang yang tidak terbayang harus
kemana. Golkar yang terbiasa main dua kakipun jual mahal, dulu kami tidak
diperlukan, sekarang mengajak-ajak, kata politisi Golkar yang disebar media.
Mulailah dicari kambing hitam, sasaran
ditujukan kepada SBY yang dianggap merecoki. SBY pun bersuara menampik tudingan
itu. SBY memang tidak merecoki, hanya ‘menagih janji” penerusnya, kalau janji
harus bertanggung jawab, laksanakan !
Untuk diketahui, subsidi energi saja
yang disusun oleh Pemerintahan SBY-Boediono di RAPBN 2015 adalah sebesar kurang
lebih 18 persen dari total pengeluaran. Itu masih ditambah 7,6 persen untuk
membayar bunga utang. Dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2015, subsidi BBM
diproyeksikan mencapai Rp291 triliun, naik dari pagu APBN-P 2014 sebesar Rp247
triliun.
Besarnya subsidi BBM itu yang dianggap
mempersempit ruang fiskal pemerintah. Artinya, paling tidak pemerintah akan
kekurangan dana untuk program-program pembangunan seperti untuk Kartu Indonesia
Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, pembangunan infrastruktur, hingga pembangunan
tol laut yang menjadi jargon kampanye Jokowi.
Jalan pintas memang mengeluarkan kebijakan
yang tidak populer, menghapus subsidy BBM. Inilah yang akan menjadi titik
letup penentangan terhadap pemerintahan Jokowi yang baru seumur jagung.
Apalagi media dengan mudah memutar balik opini menjadi ketidak becusan
pemerintah seperti yang terjadi sebelumnya,siapa lagi kalau bukan Jokowi
yang dihujat.
Media yang sudah membentuk opini
sedemikian rupa yang menjadikan rakyat sebagai pendukung militan capres, sampai
saat ini rupanya masih bersemangat melakukan hujatan-hujatan seperti yang
terjadi dikompasiana. Kondisi dan situasi seperti ini memang sangat diperlukan
sebagai alat politik yang berkembang saat ini. Ketika terjadi kenaikan
harga BBM yang akan berpengaruh langsung kepada kehidupan ekonomi rakyat
banyak, situasi akan mudah menjadi memanas. Ketika situasi memanas, saat
itulah akan dipakai sebagai alasan koalisi merah putih menggorok kekuasaan
Jokowi melalui hak politik DPR.
Arah politik seperti itu sangat mungkin
terjadi karena kemenangan Jokowi diwarnai persengketaan dimana ada kontradiksi
antara putusan MK yang pada intinya bermakna pilpres bersih sebaliknya
keputusan sidang DKPP yang memberhentikan beberapa penyelenggara pemilu yang
artinya penyelenggaraan pemilu dipertanyakan.
Rakyat yang tidak memahami dunia politik
telah tersihir oleh pembentukan opini yang dilakukan oleh media, namun tidak
disadari telah dijadikan alat oleh para elit politik dalam dunia politik yang
sangat mahal biayanya. Maka menjadi sangat wajar kubu Jokowi complain
terhadap APBN 2015 yang harus pusing tujuh keliling mencari uang dalam dunia
budaya tangan dibawah.
Komentar
Posting Komentar