First Asia Capital: Investor Asing Kecewa Ekonomi RI Melambat
Aksi jual pemodal asing terus berlanjut dan kemarin mencapai Rp 457,58 miliar. Pemodal asing selama delapan hari perdagangan terakhir konsisten mencatatkan penjualan bersih. Hal ini mengindikasikan meningkatnya risiko capital outlow (keluarnya modal asing).
Aksi jual terutama dipicu kekecewaan atas perlambatan pertumbuhan ekonomi 1Q16 dan kinerja sejumlah emiten sektoral 1Q16 yang di bawah perkiraan.
Sentimen negatif juga turut dipicu data perdagangan China (dalam US dolar) April lalu kembali menunjukkan penurunan seperti ekspor turun 1,8% (yoy) dan impor turun 10,9% (yoy). Hal ini berdampak buruk bagi pergerakan harga komoditas logam dan membuat saham pertambangan dilanda tekanan jual.
Sementara Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Indeks DJIA terkoreksi 0,20% di 17.705,91 terutama dipicu sektor energi setelah harga minyak mentah tadi malam turun 3,2% di US$ 43,24/barel. Sedangkan indeks S&P berhasil menguat tipis 0,08% di 2.058,69 terutama ditopang saham sektor farmasi, sektor ritel dan teknologi, berhasil mengimbangi koreksi di saham berbasiskan komoditas energi dan logam menyusul anjloknya harga sejumlah komoditas energi dan logam setelah data perdagangan China April lalu mengalami kontraksi dan penguatan dolar AS untuk hari kelima berturut-turut.
Kondisi pasar saham global yang bervariasi dan tekanan di harga komoditas tambang akan berdampak pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif cenderung koreksi menyusul minimnya insentif positif di pasar. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.710 dan resisten di 4.780
S1 4710 S2 4670 R1 4780 R2 4810
Saham Pilihan
- ASII 6300-6600 Buy, SL 6000
- BBNI 4450-4600 Buy, SL 4300
- AKRA 6000-6400 Buy, SL 5700
- ADRO 675-750 Buy, SL 650
- ELSA 475-510 Buy, SL 460
- ROTI 1435-1500 TB, SL 1360
- SIMP 485-530 Buy, SL 475
Komentar
Posting Komentar