“REKONSTRUKSI JIWA NASIONALISME MAHASISWA TERHADAP KRISIS EKONOMI”


Rekonstruksi yang berarti membangun atau pengembalian kembali sesuatu berdasarkan kejadian semula, dimana dalam rekonstruksi tersebut terkandung nilai – nilai primer yang harus tetap ada dalam aktifitas membangun kembali sesuatu sesuai dengan kondisi semula.
Sebelum membahas Rekonstruksi Jiwa Nasionalisme Mahasiswa, kita bicara tentang nasionalisme itu seperti apa. Nasionalisme secara sederhana
adalah semangat kebangsaan, perasaan kebangsaan, yaitu semangat cinta atau perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air melebihi apapun juga. Sedangkan Secara Umum, pengertian Nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara yang memiliki tujuan atau cita-cita bersama untuk kepentingan nasional.
Kemudian baru kita bicara mengenai Rekonstruksi Jiwa Nasionalisme Mahasiswa. Pertanyaannya sekarang, jiwa nasionalisme mahasiswa yang seperti apa yang dapat membangun bangsa ini. Menurut Sarief Saepulloh  di Forum Diskusi Mahasiswa STIE Ekuitas, nasionalisme mahasiwa adalah mahasiswa yang bermanfaat untuk Bangsa dan Negara. Beliau mencontohkan mahasiswa yang bermanfaat, yaitu ketika mereka mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
Beliau melanjutkan untuk membentuk jiwa nasionalisme mahasiswa membutuhkan pendidikan. Pendidikan yang dilakukan seperti mengadakan forum-forum diskusi mengenai kebangsaan dan kenegaraan. Terkadang bila kita pahami bahwa, nasionalisme adalah sebagai aktualisasi atau sebagai teori. Nasionalisme sebagai teori, yaitu nasionalisme yang merupakan suatu paham rasa kebangsaan. Sedangkan kalau kita mengaktualisasikan nasionalisme itu, menghubungkan seluruh ruang elemen dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Maka apa yang terjadi, nasionalisme menjadi tidak seimbang dengan quality ekonomi, budaya, dan politik sehingga orang yang berpolitik bukanlah nasionalisasi politik, orang ekonomi bukanlah nasionalisasi ekonomi,  dan orang yang berbudaya bukanlah nasionalisasi budaya yang ada hanyalah mengikuti perkembangan zaman. Itu yang harus menjadi catatan kita, bahkan Ir. Soekarno telah menerawang bahwa bangsa Indonesia itu adalah bangsa kuli, karena notabenenya kita adalah seorang pekerja. Ir. Soekarno mengatakan jangan pernah minyak atau tambang yang ada di Irian di eksploitasi oleh asing, artinya bahwa kita lah yang harus mengeksploitasi kekayaan alam negera ini. Itu merupakan salah satu aktualisasi nasionalisme. Sedangkan menurut Mirlan Surgarona Juanda dalam Forum Diskusi ini mengatakan bahwa jiwa nasionalisme adalah kita cinta terhadap negara ini. Karena menurut beliau ada beberapa cara untuk kita cinta terhadap negara ini. Salah satu contoh sederhananya adalah dalam hal membuang sampah. Ketika kita membuang sampah pada tempatnya maka itu merupakan tindakan nasionalisme, di mana kita dituntut untuk menjaga kebersihan. Sama halnya dengan negara ini, kita harus bisa menjaga dan merawat bahkan melestarkan negara ini agar anak-anak bahkan cucu-cucu kita bangga terhadap tanah kelahirannya yaitu Indonesia.
Jadi dalam membentuk jiwa nasionalisme mahasiswa dibutuhkan pendidikan yang bersifat dialog atau diskusi. Karena dengan dengan seringnya kita melakukan diskusi atau kajian mengenai suatu hal, maka secara otomatis kita terdorong hati nuraninya untuk membangun bangsanya menjadi lebih baik. Jadi seperti ketika negara ini mengalami krisis dalam bidang ekonomi kita dapat memberikan solusi kepada pemerintah untuk mengatasi masalah krisis dalam bidang tersebut.
Setelah kita mengetahui apa yang menjadi dasar dalam Rekonstruksi Jiwa Nasionalisme Mahasiswa, kita dapat meanarik garis besarnya. Bahwa dalam melakukan Rekonstruksi Jiwa Nasionalisme Mahasiswa dibutuhkan pendidikan diskusi atau kajian secara Continue mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa ini, sehingga kita menjadi mahasiswa yang bermanfaat untuk negara dengan memberikan ide, pemkiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang dituangkan dalam bentuk solusi. Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai agent of social control artinya mahasiswa yang mengontrol pemerintahaan baik itu kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun kepeutusan-keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa bukan hanya bisa menuntut saja melainkan mahasiswa harus memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di negara ini. Dan juga kita harus menumbuhkan rasa cinta dan bangga kita kepada negara ini.
Kemudiaan kita bicara tentang masalah ekonomi. Sejauh ini, pemerintah telah mengumumkan lima paket kebijakan ekonomi. Ada pesan yang jelas dari paket pertama hingga kelima: Pemerintah ingin mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Sebelum kembali tumbuh positif di kuartal tiga 2015, pertumbuhan ekonomi kita memang sempat terus melambat. Semua komponen dalam "mesin" pertumbuhan mulai dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah hingga performa neraca perdagangan, disentuh oleh berbagai kebijakan dalam lima paket yang telah diluncurkan.
Namun sayangnya, menurut Kang Sarief mengatakan bahwa paket kebijakan tersebut tidak bisa langsung dirasakan sebulan, dua bulan, empat bulan, bahkan enam bulan. Karena menurutnya paket kebijakan ekonomi ini bisa kita rasakan setelah paket tersebut menginjak satu tahun.
Maka dari itu  setelah diadakannya Forum Diskusi Mahasiswa (FDM) 2015, kami perwakilan dari mahasiswa memberikan saran untuk pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi, di antaranya sebagai berikut:
11 .      Mengembangkan UMKM dengan cara pemerintah memberikan fasilitas penunjang seperti kemudahaan mendapatkan kredit modal usaha, perluasan jaringan pemasaran, dan promosi.
22 .      Sebaiknya pemerintah mengkaji kembali mengenai kebijakan yang telah dikeluarkan atau mungkin yang akan dikeluarkan. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah nantinya bisa langsung di rasakan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama pelaku UMKM dan koperasi.
33 .      Di bidang pendidikan. Sebaiknya pelajaran mengenai kewirausahaan dimasukan ke dalam muatan lokal di kurikulum pendidikan. Agar ke depannya bibit-bibit bangsa Indonesia sudah siap untuk dapat bersaing dalam dunia usaha.
44 .      Perbaiki kualitas SDM bangsa Indonesia dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan softskill dari suatu institusi pemerintahan guna bersaing dengan bangsa lain di dunia.
55 .      Sebaiknya pemerintah mengambil alih aset-aset negara terutama sumber daya alam yang kita miliki agar kita dapat BERDIKARI (sesuai dengan cita-cita dari Bung Karno).
Forum Diskusi Mahasiswa
16 November 2015

Di STIE Ekuitas Bandung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-Tipe Orang dalam Berorganisasi

Ekuitas Rooms Tour